Wednesday, March 4, 2020

PUBER MEDIA SOSIAL



Puber media social belakangan heboh karena ini adalah sebuah generasi Y atau orang-orang yang lahir pada tahun 80an kebawah atau rentang antara 60-80, sebuah studi oleh Facebook di amerika serikat juga membuktikan bahwa generasi ini tidak siap menggunakan teknologi media social mainstream belakangan ini, karena tidak bisa membedakan dimana yang benar atau salah, penyebabnya ialah karena generasi ini sudah terbiasa oleh media cetak yang beritanya bisa di pertanggung jawabkan oleh media cetak itu sendiri, sehingga apa yang ada di media social di anggap benar semuanya, padahal kejahatan hoax atau berita palsu sudah ada sejak internet mulai mengudara di seluruh dunia yang pada awalnya digunakan untuk penipuan, namun berbeda halnya dengan zaman sekarang ketika media social menjadi salah satu tempat untuk propaganda politik, dalam sekejap hal buruk terjadi bisa viral atau tersebar luas dalam hitungan detik, misalnya 1 berita hoax, disebarkan ke satu grup yang berisi 100 orang lalu masing-masing anggota grup punya grup lain minimal 5, dalam sekejap berita itu sudah menjangkau 500 orang, belum lagi kalau disebarkan terus menerus contoh lain melalui sebuah akun media sosial juga bisa, yang mempunyai follower ratusan ribu dan jutaan, mudah sekali bukan?.
Dalam buku HOMO DEUS nya Yuval Noah Harari, dijelaskan bahwa manusia mempunyai fase-fase, yang menjelaskan bahwa manusia jika mempunyai umur Panjang dan bisa hidup selama 1000 tahun, dia tidak akan mampu mengimbangi zaman, dalam artian seperti ini, fase pertama bisa dibagi saat kita masih dalam anak-anak, dimana fase ini kita baru mengenal benda benda dan orang-orang disekitar kita, lalu ada fase remaja, dimana di fase ini kita melalui berbagai kegiatan belajar dan mencari jati diri dan aktualisasi diri, fase selanjutnya ialah fase dewasa dimana difase ini kita sudah mengaplikasikan hasil belajar kita dalam bekerja, kita memulai hidup baru dengan pasangan kita dan menabung untuk hari tua, fase terakhir ialah fase tua dimana difase ini kita hanya menunggu giliran, aktivitas kita hanya bersantai-santai saja dan sudah tidak produktif lagi dan mungkin kegiatan kita hanya bermain Bersama-sama cucu. Fase Fase ini menjelaskan bahwa kita tidak akan sanggup lagi untuk memulai fase yang lain diwaktu fase yang lain, misalnya fase belajar namun dilakukan disaat waktu kita sudah tua. Itulah yang dimaksud yuval noah Harari bahwa umur Panjang bukan merupakan factor yang patut di unggulkan dalam hidup, itu tidak akan berarti jika tidak bisa melakukan aktivitas normal atau hanya duduk dikursi roda dan berbaring di Kasur saja, malah hal itu hanya menjadi penderitaan. Dalam buku lain yang saya baca, ketika seseorang yang mengalami kebutaan sejak lahir namun belakangan diketahui dengan teknolgi terjkini dia bisa dioperasi dan bisa melihat secara normal di usia sekarang yang sudah 60, namun apa yang dia katakan ? dia berkata bahwa jika aku bisa melihat maka aku harus belajar dari nol lagi bagaimana harus hidup, selama ini aku sudah berhasil menjalani hidupku tanpa mataku, dan aku tidak yakin bisa bertahan dengan sebuah hal baru.
Kaitannya dengan puber media social ialah, bahwasanya generasi dibawah kita sudah tidak mampu lagi mengimbangi zaman, dan mungkin giliran kita semua yang kelahiran gen z atau milenial, 20 tahun lagi kita sudah tidak mampu lagi mengimbangi zaman.

Ferdi Azkiya 4 Maret 2020

No comments:

Post a Comment