Wednesday, May 27, 2020

THE NEW NORMAL

                  Istilah ini muncul ditengah pandemi yang terjadi di tahun 2020, muncul karena virus Covid-19 ini belum ada penangkalnya sampai saat ini, walaupun bisa di obati, karena tidak ada penangkalnya maka kita harus menyesuaikan dengan keadaan, kita tidak tahu kapan akan berakhir, kita harus terbiasa dengan masker, hand sanitizer dan obat penambah imun, inilah apa yang disebut dengan “the new normal” kita akan  terbiasa dengan kenormalan baru ini. Sebelumnya saya acuh saja dengan istilah baru ini, namun ketika melihat sebuah video yang menyadarkan saya dengan the new normal, yang sebenarnya adalah seleksi alam, yang akan menyeleksi orang-orang yang bisa bertahan dalam keadaaan seperti ini. pembatasan kegiatan di luar ruangan. Banyak pekerjaan yang tidak bisa dilakukan dimasa sekarang, banyak Perumahan karyawan, yang berarti tidak adanya pendapatan, dan sekarang semua kegiatan beralih pada kegiatan online, sektor pendidikan, dan hampir semua bidang pekerjaan. kita bayangkan saja, tidak semua masyarakat melek teknologi, semua akan serba online dari sekarang. Sebuah hal baru yang akan banyak orang pahami setelah wabah ini berlalu, yaitu banyak hal yang bisa dilakukan secara online, membuat pekerjaan lebih simple dan efektif daripada kerja offline, inilah yang nantinya juga akan menjadi the new normal.
            Kita bisa merasakan sekeliling kita, banyak orang-orang yang memindahkan opini-opininya ke media sosial dan youtube, banyak orang-orang ditengah anjuran pemerintah untuk di rumah saja, orang-orang ingin tetap ingin produktif misalnya banyak yang mendadak menjadi youtuber walaupun mungkin hanya mengisi waktu luang dan menyimpan video iseng atau video pembelajaran, seni, hobi, dan tentang perkembangan terkini, hal ini membuat traffic orang untuk mencari hiburan di media sosial meningkat, setiap orang tidak pernah lepas dari smartphonenya dimasa pandemi ini
Satu hal lagi yang membuat saya tertarik ketika saya tidak sengaja melihat postingan guru saya tentang the new normal. Beliau mengulas balik ketika aturan awal memakai helm untuk sepeda motor saat era orde baru yaitu presiden soeharto, banyak kabar miring dan yang mengira bahwa ini adalah proyek tommy soeharto yaitu anak dari presiden soeharto, selain itu banyak diskusi-diskusi yang dilakukan aktivis tentang aturan ini, dan sekarang kita tahu pentingnya memakai helm untuk keselamatan, Indonesia sendiri saat ini merupakan pengguna sepeda motor terbesar di dunia dan itu dilihat oleh organisasi Dorna yang mengelola MotoGP sampai sampai mendorong terus pemerintah Indonesia untuk membangun sirkuit motogp namun tidak dibangun -bangun dan baru sekarang setelah mendapat kontrak resmi penyelenggaraan balap motogp baru serius membangun sirkuit. Motogp ini sangat populer di Indonesia. Ruwetnya birokrasi tidak bisa menangkap peluang ini sejak dulu, yang jelas bukan karena tidak mampu membangun sampai kita disalip oleh Thailand yang sudah menyelenggarakan balapan ini, dan jauh dari Malaysia yang konsisten menyelenggarakan balapan populer lainnya. Mulanya Indonesia lebih dulu menyelenggarakan ini namun lambat laun prasana yang ada sudah tidak layak dengan perkembangan zaman atau perkembangan dunia balap, kita tidak pernah melakukan pembaharuan penyesuaian dengan zaman dari segi infrastruktur.

Mengacu pada postingan guru saya, Pada fase ini kita tahu bahwa hal baru atau sebuah aturan baru tidak selamanya salah, ditengah merebaknya teori konspirasi tentang virus covid-19, semisal virusnya dalaha senjata biologis dan sebagainya. masyarakat kita masih phoobia terhadap pembaharuan, contohnya aturan kurikulum 2013 yang memperoleh penolakan keras dari masyarakat, namun sekarang sudah terbukti membantu siswa dan guru, kegiatan belajar mengajar bisa dilaksanakan lebih mudah dan menyadari kelebihan metode baru ini. Mungkin era sekarang masyarakat dunia sudah terbiasa dengan pembaharuan. berbeda halnya sebelum abad pertengahan. Masyarakat dunia bahkan mengucilkan orang yang mencetuskan pembaharuan, misalnya orang yang mengemukakan bumi bulat dan Kita tahu faktanya sekarang. 

Jadi kita sampai pada kesimpulan bahwa sudah sifat dasar manusia untuk menolak hal baru namun bukan untuk selamanya kita akan menolak pembaharuan itu, cepat atau lambat kita menerima pembaharuan tersebut berdasarkan tingkat literasi kita, dengan banyaknya literasi kita akan cenderaung menerima sebuah pemikiran baru, jika hal baru itu  salah maka kita bisa mengemukakan opini kita dan membuat pembaharuan baru dari diri kita sendiri. Jadi saran saya dimasa pandemi ini entah kita mempunyai sedikit atau banyak waktu luang, gunakanlah sedikit untuk membaca karena semua ilmu pengetahuan akan melewati satu proses yaitu Membaca!

No comments:

Post a Comment