Setelah aku menceritakan keberuntungan atau prestasiku
di versi sekolah ternyata keberuntungan atau prestasiku berlanjut di jenjang
perkuliahan, baik kita mulai dari hal perjuangan menuju kuliah yang penuh
dengan lika liku,
Bagi
yang lulusan sekolah menengah atas
tahun 2013 pasti tahu
yang Namanya SNMPTN kepanjangan
dari Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri, artinya kita tidak perlu mengikuti tes tulis, itulah
bedanya snmptn dari tahun sebelumnya. Bagi saya sistem
SNMPTN
tahun 2013 hanyalah keberuntungan atau untung untungan bisa langsung masuk
kampus tanpa tes, jadi snmptn menggunakan nilai raport yang menjadi rujukan
panitia seleksi nasional untuk menyatakan lolos, dan ternyata dulu saya belum
punya wawasan untuk memilih jurusan yang yang sepi peminat atau hitung hitungan
passing grade, nah dari situ pula banyak yang protes, ketika anak yang tidak
begitu menonjol banyak yang lulus melalui jalur snmptn ini, bahkan guru-guru
banyak yang heran, rangking 1 pun tidak lulus, dan dari sanalah ditahun
berikutnya sIstem ini diperketat, dan kampus-kampus mulai membatasi
penerimaan lewat jalur undangan snmptn, oke lanjut setelah gagal dI
snmptn saya terus berusaha dan mencoba di jalur SBMPTN atau seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri atau tes tulis, dan artinya
harus tes keluar kota, karena saya dari pelosok, apa mau dibilang mungkin bukan
rejekinya saya gagal lagi untuk masuk di perguruan tinggi favorit yang saya
inginkan
selain itu saya juga daftar di jalur seleksi perguruan tinggi islam negeri nasional, jadi setiap seleksi selalu terdapat 2 pilihan kampus dengan masing-masing 2 prodi di setiap kampus, nah disini saya tidak diterima di pilihan pertama dan keterima di kampus pilihan kedua, karena saya tidak minat dengan kampus tersebut saya mencoba lagi di seleksi nasional perguruan tinggi islam negeri jalur tes tulis, dan hasilnya sama dengan hasil yang pertama, diterima di kampus pilihan kedua namun tidak saya ambil, dari sini mulai ada rasa frustasi walaupun masih ada kesempatan di tes mandiri yang mungkin dikenal orang saat itu harus punya uang banyak,
saat itu sudah memasuki bulan Ramadhan, sudah hal
umrah ketika teman-teman mengadakan acara buka Bersama. Jujur saja ketika
teman-teman membicarakan kampus barunya bagi yang sudah lulus di tes undangan
dan tes tulis saya minder karena saya masih terkatung-katung entah kuliah
dimana, ketika saya menghindari obrolan-obrolan sekitar itu eh malah ada yang
nanyain hhmm kampret. Mulai ada arahan dari orang tua yaitu buat apa kuliah
jauh-jauh tapi kuliah di swasta. Tapi saya tetap bersikukuh akan di terima di
kampus negeri favorit, nah setelah itu saya ikut seleksi mandiri saat itu masih
bulan Ramadhan saya masih ingat saat itu ada agenda buka Bersama dan
teman-teman banyak yang menanyakan saya dmn, ya saya bilang
No comments:
Post a Comment