Wednesday, July 1, 2020

Resensi Buku Sapiens Karya Yuval Noah Harari


Dulu saya sering melihat tayangan tentang penelitian penggalian fosil homo erectus yang pada masa itu saya tahunya cuma sekedar manusia purba, dan yang ditemukan di indonesia tentunya, ada homo soloeinsis, homo javanicus dan homo erectus yang berada di flores, yang mana fosil di flores disebut sebagai manusia katai atau kerdil yg tingginya tidak lebih dari 1 meter, saya menjadi sedikit banyak tahu tentang sejarah manusia purba dari kebanyakan anak anak seusia saya, ternyata manusia purba lebih bisa memenuhi kebutuhan gizi hariannya dibanding manusia modern, krn manusia purba memiliki beragam sumber makanan, yang tergantung dr hasil tangkapan harian yg pastinya berbeda, bayangkan dgn kita manusia modern yang bergandung pada, Beras, gandum, jagung dan kentang, bahkan ada semboyan di Indonesia yg mengatakan bahwa, “belum dikatakan makan apabila kita belum memakan nasi”. Wilayah indonesia yang terdiri dari gugusan pulau-pulau merupakan sebuah daratan luas dimasa lalu yang menyatu dengan benua asia, ketika air laut naik, indonesia dipisahkan dari Asia dan binatang binatang umum asia yg terlanjur menetap di indonesia berevolusi dengan keadaan alam indonesia yang nantinya menjadikan sebuah penghubung antara asia dan australia, banyak peneliti yg mengetahui hewan hewan asia asli dan australia asli masih bisa ditemukan di indonesia, yaitu di kepulauan flores serta papua yang merupakan bagian dari benua  austalia. Tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia terdiri dari 2 benua, benua asia untuk bagian baratnya dan masuk benua Australia untuk bagian timurnya

Dalam buku ini memberikan kita oengetahuan bagaiaman manusia bertahan hidup dalam alam bebas yang berat di zaman dulu, dengan iklim berat dan berhadapan dengan hewan buas, serta revolusi pertanian yang menggantikan pemburu pengumpul. Iklim saat itu merupakan zaman es dimana daratan luas membentang di bumi dengan gunung es yang masih belum banyak mencari seperti sekarang. dalam buku ini disebut mengalami zaman es setiap 100.000 tahun. Tidak jarang saya mendengar bahwa nenek moyang kita adalah seorang pelaut ternyata hal ini dibenarkan oleh para peneliti dengan keadaan geografis zaman dulu air laut masih rendah menyebabkan terbentuknya selat-selat sempit dimana wilayah nusantara memang daerah kepulauan terbesar di dunia sehingga memberikan pembelajaran untuk menyeberangi selat sempit tadi dengan rakit sederhana yang menjadi awal sejarah evolusi transportasi laut yang merupakan tumpuan tranportasi manusia sebelum memasuki era modern.
Dalam buku ini saya jadi teringat perkataan guru saya waktu sekolah bahwa apa yg dulu susah didapat dan sekarang mudah didapat berkat suatu teknologi akan beda rasanya dengan hal yang penuh perjuangan, nikmatnya beda menurut beliau contohnya dulu menanak nasi menggunakan tunggu dengan kayu bakar, sekrang sudah banyak alat penanak nasi menggunaka listrik, dan rasanya pasti beda. sesuai dengan penjelasan dibuku ini yg menjelaskan tentang bantuan alat canggih guna membantu pekerjaan manusia yang pada kenyataannya malah membuat pekerjaan semakin banyak, contoh dalam buku ini ialah ketika kita dulu mau mengirimkan surat, kita memikirkan kata demi kata yang singkat padat dan jelas dan membutuhkan waktu berminggu minggu untuk mendapat balasan, sekarang dengan teknologi orang bisa menerima ratusan email tiap hari, jadi artinya membuat roda kehidupan semakin cepat yang menyebabkan hari hari kita penuh targaet utk terus membuka ratusan email itu setiap hari
Banyak sekali persepsi orang-orang tentang penemuan benua amerika yang selama ini disebut penduduk asli sebagai orang indian. Awalnya cristoforus colombus ingin mencari jalan baru ke arah barat menuju ke jepang, setelah menepuh perjalanan yang lebih jauh dari perkiraan awalnya, saat dia bertemu penduduk local yang menghuni pulau yang disinggahi dia kira dia terdampar di hindia dan menamakan orang-orang sana sebagai indian/hindian. Satu hal kenapa colombus tidak tahu bahwa benua tersebut adalah benua amerika, yang pertama dia adalah perfeksionis yang sangat yakin akan pengetahuaanya seperti yang di ungkapkan dalam buku sapien sehingga dia pernah terpikirkan akan menemui sebuah tempat baru, yang kedua adalah tidak satupun refrensi mengenai sebuah tempat yang belum diketahui orang-orang saat itu, bahkan kitab kitab suci agama manapun tidak pernah menyebutkan daerah amerika.
            Satu hal mengapa bangsa-bangsa eropa adalah penjajah dan mengapa keadaan abad sebelum 18 eropa keadaanya sama dengan daerah lain di belahan bumi manapun baik dari segi ekonomi dan lainnya tapi setelah abad 18 eropa mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menyalip peradaban yang dulu sama-sama maju seperti jazirah arab dan daratan china dan india. Yaitu ada beberpa daktor yagn merubah darataan eropa begitu cepat berkembang, pertama adalah kematangan politik yang dimana di peradaban lain dan mendewakan sains serta berkembangnya kapitalisme sejak revolusi industry, selain itu bangsa eropa zaman pertengahan dikenal sebagai bangsa rasialis karena menganggap peradaban lain dibawah mereka bahkan menganggap orang afrika adalah manusia yang belum selesai menjalani evolusi menjadi manusia sempurna, dalam penjelajahannya bangsa juga berperan terhadap pemusnahan suku sasli yang menempati daerah baru tersebut seperti suku indian di amerika yang terus menyusut dan bangsa aborigin yang hampir bias dikatakan punah     

2 comments: