Tuesday, July 28, 2020

Sebuah Dasar dalam Proses Pencarian Jati Diri

Berjalannya waktu dan bertambahnya ilmu pengetahuan serta wawasan dari berbagai upaya yang kita lakukan akan membuat kita berbeda cara berfikir dalam melihat suatu hal. Salah satu yang merubah arah pandangan saya setelah membaca buku terkenal karya Ary Ginanjar yang berjudul ESQ terbit tahun 2001. Menjelaskan tentang tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu menjadi bahagia, tujuan yang semua manusia kejar dengan cara masing-masing. Namun ada sedikit pesan tersirat dalam buku ini, yaitu dalam proses pencarian ilmu pengetahuan, buku ini tidak hanya menjelaskan secara sains dan pengetahuan barat namun juga menyeimbangkan dengan dasar  dari Al-Quran, sesuatu yang mengingatkan saya dan kita, ketika dalam proses mencari ilmu. Pencarian ilmu tanpa keseimbangan dengan ilmu Agama akan membuat kita menjadi sekuler (memisahkan Agama dengan kehidupan sehari-hari atau agama hanya ilmu untuk menyembah Tuhan) inilah yang tidak disadari dan banyak orang terlanjur menjadi sekuler (dikotomi agama dan sains). Hal ini sudah di uraikan oleh Ary Ginanjar ketika dalam pencarian jati diri yang panjang dan semua tujuan hidupnya tercapai namun belum merasa tenang akan hidupnya, sampai dia menyeimbangkan pengetahuan umumnya dengan ilmu Agama. Contoh Kalimat yang biasa di ucapkan oleh orang sekuler adalah “Yang penting Baik pada semua orang walaupun jarang beribadah”

Buku kedua adalah karya Majdi Ubaid Al-Hafizh yang menjelaskan penelitian-penelitian saintifik barat dan timur tengah tentang cara menghafal Al-Quran, FYI Adik saya seorang Hafidzah, dan sebagai kakak yang sportif saya tidak memaksakan sesuatu tujuan hidup, terkadang Orang tua memaksakan cita-citanya yang belum tercapai agar dikerjakan oleh anaknya, tapi memaksa anaknya untuk belajar adalah hal wajib, dulu saya sering mengingatkan adik saya untuk kuliah namun lambat laun sadar bahwa belajar itu banyak macam cara dan tidak perlu khawatir terhadap masa depan jika kita berilmu, seperti dalam surat Al-Muzadallah ayat 11 menjelaskan bahwasanya Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu, dan sekarang saya sadar, dengan Hafalan Al-Quran nya dia bisa masuk kampus manapun, karena setiap kampus ada jalur khusus bagi penghafal Al-Quran. adik saya yang hafalan Al-qurannya hampir sempurna membuat diri saya malu, yang dulu hafalan wajib jus 30 saat madrasah setingkat SD, kini tinggal hafal surah Al-ikhlas dan An-Naas yang dibaca saat sholat berulang-ulang tidak pernah ganti, dan sekarang harus repeatual

         Pesan yang ingin saya sampaikan dari 2 utas tadi adalah Tuntutlah ilmu seluas-luasnya dengan jalan manapun tanpa menjadi sekuler, dan perbaiki bacaan Sholat dan Hafalan Al-Quran, tidak peduli seberapa baik di Dunia karena Yang ditimbang pertama Adalah Sholat dan yang Menolong kita di Kuburan adalah Pahala dari Al-Quran, Syafaat Rasullullah dan Amal Jariyah

No comments:

Post a Comment