Pemetaan atau mindmapping riset dibutuhkan oleh para akademisi atau peneliti yang bertujuan untuk melihat atau mengetahui keterbaruan atau novelty riset atau yang akan dilakukan. Dengan pemetaan riset ini akan lebih mudah untuk mengetahui posisi riset yang akan kita lakukan dengan riset yang sudah ada sebelumnya. Untuk mendapatkan data riset atau artikel, sebelumnya bisa kita dapatkan menggunakan aplikasi publish or perish atau mendeley dengan sumber pengindeks dapat berupa google scholar, scopus, microsoft academic, crosrrref, dan lain-lain. Hal ini untuk mengetahui jumlah literature atau jurnal yang sudah ter publish yang memiliki kemiripan dengan menggunakan kata kunci penelitan kita. Maka dari itu penggunaan aplikasi ini sangat direkomendasikan dan sangat bermanfaat bagi peneliti yang akan melakukan riset atau penelitian
1.
Langkah
pertama yang di ambil pertama kita mencari sumber data dari data artikel yang
terkumpul. Dalam hal ini kita menggunakan bantuan aplikasi Publish ir Perish.
Kita bisa menentukan pangkalan data yang akan digunakan, terdapat pangkalan
data seperti crossref, google scholar, google scholar profile, microsoft
academic, PubMed, Scopus dan web of science.
Pada gambar dibawah saya menggunakan pangkalan data dari google
scholar dan crossref dengan fokus pencarian pada judul artikel, serta dengan
rentang waktu 2015-2021
Dengan hasil
pencarian pada masing-masing pengindeks sebagai berikut:
·
Pada
pengindeks google scholar ditemukan 200 artikel
· Pada pengindeks crossref ditemukan 200 artikel
Gambar 1. Aplikasi Publish Or Perish
Gambar 2. Menyimpan hasil pencarian dengan Result as Ris/RefManager
2. Langkah kedua yaitu perlu memilah data yang terkumpul dengan di sesuaikan dengan tema spesifik yang sudah kita tetapkan. Dalam langkah kedua ini kita menggunakan bantuan aplikasi lain yaitu refrence manager Mendeley. Kita bisa memasukkan file Ris dari aplikasi Publish or Perish tadi, dengan cara pada menu file pilih Import
Gambar
3. Aplikasi Mendeley
Gambar 4. File pada import pada mendeley
Kita bisa mengunduh terlebih dahulu
artikel yang telah kita dapat datanya dari aplikasi publish or perish. Pada
gambar perlunya kita mengecek kembali apakah informasi pada artikel yang kita
masukkan pada mendeley mempunyai informasi artikel yang lengkap dalam hal ini
agar fokus utama dalam artikel tersebut termuat pada hasil nantinya
3.
Proses
yang ketiga menggunakan aplikasi lain lagi yaitu menggunakan bantuan aplikasi
VOSviewer. Data sebelumnya yang sudah kita dapatkan dari aplikasi publish or
perish dan mendeley. selanjutnya bisa kita simpan dengan format file
berekstensi “.ris” dari sana file ris tersebut bisa kita masukkan pada aplikasi
vosviewer dan kita atur sesuai kebutuhan.
Gambar
5. Membuat tipe data
·
Pilihan
pertama create a map based on network data: artinya jika sebelumnya
telah memiliki data network yang sudah ada dan disimpan di vosviewer.
·
Pilihan
kedua, create a map based on bibliographic data: artinya memetakan data
dengan data bibliographic yang berdasarkan nama penerbit, judul, nama jurnal,
keyword, dan sebagainya
·
Pilihan
ketiga, create a map based on text data: artinya memetakan data artikel
berdasarkan teks data, diantaranya berdasarkan judul dan abstrak artikel
Gambar 6. memilih tipe file
·
Kemudian
ada pilihan title and abstract fields, tile field, dan abstract field.
·
Pilih
title and abstract fileds (karena nanti hasil pemetaan berdasarkan tiap kata
yang ada di judul dan di abstrak) – pilih next
Gambar 7. Memilih tipe field
Gambar 8. Memilih jumlah occurences
4.
Pada
hasil terdapat tiga tab yaitu network visualization, Overlay visualization, dan
Density visualization
Gambar 9. Aplikasi Vosviewer network visualization
Pada data di atas di awal saya
mencari sebuah tema tentang central bank digital currency (CBDC), termasuk di
dalam tema ini terdapat berbagai topik seperti dari pandangan ekonomi islam
serta apa yang sedang menjadi isu hangat apa yang terjadi belakangan ini
seperti mata uang kripto yang termasuk dalam tema central bank digital currency
(CBCD). Sejauh ini pokok kajian dalam CBDC di Indonesia sendiri belum terdapat
peraturan khusus namun perdangangan mata uang kripto yang sudah marak.
Sedangkan secara syariah mata uang kripto sudah lebih dulu di hukumi Haram
Dari hasil gambar dapat kita ketahui
tema pembahasan penelitian yang sudah banyak diteliti yaitu yang pertama
berurutan dari paling banyak yaitu central bank digital currency (CBCD) yang
sangat dominan, sedangkan selebihnya terbagi pada variabel Blockchain, cryptocurrency
market, Mata uang, Inflation, Concept, dan inflation
5.
Pada
gambar dibawah atau pada bagian overlay visualization menunjukkan pada rentang
tahun penelitian dilakukan. Dari data gambar yang dihasilkan menunjuukan bahwa central bank digital
currency berwarna hijau, dan CBDC berwarna kuning yang sebenarnya hanya
singkatannya saja, artinya penelitian pada central bank digital currency dalam
indicator menunjukkan bahwa tema masih hangat diteliti yang berada pada tahun
2019 dan 2020, sedangkan pada Blockchain, cryptocurrency market, Mata uang,
Inflation, Concept, dan inflation menunjukkan rentang waktu yang lebih lama di
tahun 2017 dan 2018
Gambar
10. Overlay visualization
6. Selanjutnya yaitu density visualization ini menunjukkan kepadatan tema penelitian yang sudah banyak publikasi, yaitu terpusat pada central bank digital currency, serta dekat kaitannya dengan cryptocurrency market, financial inclusion, cbdc
Gambar
11. Density visualiztion
7.
Gambar
selanjutnya menunjukkan keterkaitan tema dominan dengan tema di sekitarnya, hal
ini menunjukkan berbagai variabel yang menjadi satu kesatuan pada tema dominan
yaitu central cank digital currency
Gambar 12. Fokus poin pada tema dominan penelitian
8.
Tujuan
akhir yaitu menemukan variabel yang belum banyak dibahas serta dari penelitian
yang sudah ada kaitannya seperti yang ditunjukkan oleh gambar memiliki hubungan
yang jauh. Pada analisis gambar ditunjukkan pada topik crime, financial crisis
dan financial asset. Sehingga tema terebut dapat menjadi sebuah novelty dalam
penelitian yang ingin kita tuju
Gambar
13. Topik atau variabel yang masih tidak banyak diteliti
9.
Kerangka
Penelitian dari Hasil Analisa dari Pemetaan Penelitian Terdahulu yang telah di
dapat
a.
Rumusan Masalah Penelitian
Sejauh ini pokok kajian dalam Central Bank Digital Currency di
Indonesia sendiri belum terdapat peraturan khusus namun perdangangan mata uang
kripto sudah marak. Sedangkan secara syariah mata uang kripto sudah lebih dulu
di hukumi Haram
Terdapat sebuah Research gap dan novelty berdasar hasil pemetaan,
sehingga penelitian akan berfokus pada celah crime, financial crisis dan
financial asset dengan belum adanya aturan resmi dari pemerintah Indonesia
terkait Central Bank Digital Currency di
b.
Metodologi
Metodologi yang digunakan
dalam penulisan artikel
ini adalah metode
kualitatif deskriptif dengan pendekatan normatif analisis pada maslahah
dan mafsadah di tengah masyarakat. Data yang digunakan penulis adalah data
sekunder
Penelitian menyasar berbagai diskusi
terkait Mata Uang Digital Bank Sentral atau CBDC dengan sudut pandang maqashid
syariah. Selain itu juga untuk memberikan gambaran urgensitas implementasi atas
peluang dan resiko yang dapat dimanfaatkan dari teknologi CBDC ini
c.
Hipotesa Penelitian
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak mafsadah daripada maslahah yang di dapat dalam praktik ekonomi
dengan mata uang kripto (virtual money/cryptocurrency) saat ini. Namun dengan
adanya aturan hukum dengan penetapan aset (underlying) pada mata uang kripto
dapat memberikan keamanan serta telah sesuai dengan konsep maqashid syariah
sehingga bisa diamalkan dalam kegiatan ekonomi masyarakat muslim
Wahh sangat bermanfaat
ReplyDeleteterima kasih
DeleteMantap maabro .. sangat bermanfaat
ReplyDelete