Monday, March 22, 2021

Seven theories of Religion - Daniel L. Pals

 

Buku ini terbagi dalam beberapa pembahasan dan juga dari buku-buku yang membahas tentang tradisi dan budaya-budaya sebelum agama dikenal dan budaya yang mempengaruhi agama. Dewa-dewa dalam sejarah dijelaskan dalam buku ini bahwa tercipta dan berasal yang pada awalnya adalah orang-orang penting dan terkenal yang kemudian disembah oleh pengikutnya setelah orang tersebut meninggal di dewakan karena lebih cerdas dari rata-rata peradaban masa lalu. Dalam bab awal yaitu animisme, bahwasanya mitos-mitos yang tercipta sepenuhnya melalui imajinasi manusia kala itu, dijelaskan bahwa pemikiran masyarakat dulu hanya setingkat lebih tinggi dari anak-anak terkait proses cara berfikirnya. Lebih lanjut terdapat pula apa yang disebut agama alam (natural religion) dalam sejarah manusia. Paham nini meyakini adanya tuhan sang pencipta dunia dan memberlakukan hukum alam, memberikan tuntutan moral bagi kehidupan manusia serta menjanjikan kebahagiaan di akhirat kelak bagi yang beramal soleh dan menjauhi perbuatan jahat

Sigmund Membuktikan Bahwa semenjak lahir sampai seterusnya dorongan jasmani dan seksual telah mengendalikan sebagian besar tingkah laku anak-anak. Usia 18 bulan pertama dinamakan fase oral, dimana kepuasan seksual dengan menghisap zat makanan dari payudara. Usia 18 bulan sampai tiga tahun, disebut fase anal, dimana kepuasaan datang dengan pengaturan pengeluaran kotoran, excretion. Usia tiga tahun sampai seterusnya, organ kemalauan di anggap sangat penting, kepuasan di dapat dengan masturbasi dan fantasi seks. Pada dasarnya para tokoh pemikir ini berkesimpulan bahwa agama pada awalnya adalah masalalah intelektual belaka. Agama adalah suatu sistem pemikiran yang dulu pernah diyakini, namun sekarang dianggap sebagai kesalahan dan absurd. Agama dipandang sangat pas sebagai gangguan mental neurotik

            Kebanyakan buku-buku tentang eropa menyangkut tentang bagaiamana ilmuan eropa memulai mendapatkan sebuah teori dalam penelitian, itulah yang menjadi pembeda bagaimana peradaban sudah berkembang pesat dibanding di Indonesia, sebuah pemhaman baru semua dimulai dengan karya tulis, atau by research, sedangkan sangat jauh dengan di Indonesia, dimana penguatan hanya berdasar opini yang tidak tertulis, sehingga akan kesulitan merujuk refrensi, dan terkadang opini yang di ungkapkan jauh lebih lemah ketika opini itu berdasar sebuha karya tulis, tidak mengherankan jika di eropa tulisan pembaharuan dan kadang berbeda 360 derajat dari apa yang sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari dibiarkan tanpa ada reaksi berlebih semisal boikot dengan cara memusnahkan seluruh karya tulis itu secara menyeluruh, sedangkan di Indonesia belakangan masih bterjadi razia buku yang masih membahas komunisme, bahkan dilakukan oleh aparat negara, sesuatu yang tidak mencerminkan kedalaman ilmu, mencerminkan pula sifat orde baru, yang memberangus buku-buku revolusi dan pergerakan perubahan, sama dengan imperialisme yang memberangus buku pengetahuan, karena mereka tahu bahwa buku adalah jendela dunia, mereka takut akan tersaingi oleh orang yang lebih pintar dari mereka karena membaca. Lihat buku Pramoedia ananta toer yang diberangus di masa orde baru, bagi yang membaca bukunya, pasti tahu apa makna tersirat yang terkandung dalam bukunya.

            Buku ini juga menjelaskan sebuah penelitian menyangkut Indonesia dan di publikasikan menjadi sebuah karya tulis yaitu “islam observed”. Buku itu menjelaskan perbedaan agama islam di negara Indonesia dan Maroko, satunya rakyatnya merupakan mayoritas bertani dan negara satunya mayoritas adalah pengembala, sama-sama dijajah bangsa eropa Indonesia oleh Belanda, Maroko oleh Prancis. Islam maroko merupakan model islam klasik sedangkan islam di Indonesia merupakan Islam yang moderat. Islam di Indonesia lebih pluralisme dan berdamai dengan budaya nenek moyang namun tetap memegang teguh dasar dalam ajaran islam, toleransi dalam beragama pun di Indonesia berjalan sejak abad pertengahan yang kemudian menggeser agama hindu buddha.

Buku ini menjelaskan proses adaptasi yang dilakukan oleh sunan kalijaga yang awalnya beragama non muslim kemudian berpindah agama menjadi islam setelah para pedagang arab datang ke nusantara. Sunan kalijaga langsung menjadi tokoh besar agama islam, cara yang dilakukan sunan kalijaga dalam menyebarkan agama islam dulunya dengan cara halus, yaitu dengan wayang kulit, sebuah hiburan di masa abad pertengahan, wayang merupakan sebuah kegiatan yang melekat dengan hindu buddha, namun disini sunan kalijaga menyebarkan islam secara perlahan dengan memasukkan aspek budaya, tidak ada yang salah dengan hal itu, karena nabi Muhammad Saw, di awal menyebarkan islam juga dengan cara sembunyi-sembunyi dan kerabat dekat. Islam masuk juga dengan lelalui perantara kalangan priyayi yang lebih dulu masuk islam, serta kerabat dan keluarga kerajaan, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap rakyat biasa

No comments:

Post a Comment