Kali ini saya akan mengulas tentang buku yang baru saya baca yaitu buku #sharing karya Handri satriago yang terlahir normal namun pada usia belasan tahun terkena kanker yang mengharuskannya untuk memakai kursi roda, dalam benak saya bagaimana bisa dia tetap beraktifitas normal sama seperti anak normal lainnya dan bahkan bisa menjadi SEO sebuah perusahaan, bahkan perusahaan multinasional dan saya juga tidak menyangka bahwa perusahaan itu merupakan salah satu perusahaan tertua di dunia yaitu rintisan peneliti terkenal Thomas alfa Edison, nama perusahaanya ialah General electric Indonesia yang merupakan cabang dari perusahaan globalnya.
Handri satriago, beliau bisa meraih kesuksesan yang gemilau dikarenakan hidupnya penuh motivasi yang pada dasarnya dimiliki oleh orang-orang
sukses, lalu orang-orang sukses harus menjadi mentor
yang sukses pula sampai bisa
menghasilkan karyawan yang juga sukses, hal inilah yang sering dibahas dan ditegaskan berulang-ulang. Dalam buku beliau disebutkan, tugas utama
seorang pemimpin ialah menciptakan pemimpin selanjutnya yang berkualitas, dan ternyata buku ini merupakan kumpulan tweet
dari media social twitter, yang akhir-akhir ini saya juga lebih suka aktif di media sosial ini karena lebih bebas daripada media sosial lainnya,
dan kebebasan memang selalu ada dampak positif dan negatifnya, semisal hoax dan
pornografi yang marak di twitter karena tidak mendapat tempat di media social
lainnya, entah kenapa twitter bisa sebebas itu, apakah penerintah tidak bisa menjangkau twitter padahal media
social lainnya seperti facebook terus melakukan upaya untuk menberanstas hoax
dan pornografi. Namun dibalik itu sesuatu yang viral dan
ngtrend selalu berawal dari twitter lalu menjalar ke media sosial lainnya, ini
dikarenakan di twitter orang-orang sering memberikan opininya terhadap sesuatu
dan dikomentarai banyak orang lalu di retweet sehingga akan sangat cepat untuk
menjadi trending di Indonesia, bahkan terkadang apa yang menjadi trending di
Indonesia juga otomatis menjadi trending di Dunia, tentunya karena faktor
banyaknya pengguna media sosial di Indonesia.
Buku ini bisa dibilang bagus dan rekomen untuk
dibaca terutama bagi anak muda yang punya Batasan fisik agar kekurangan tidak
dijadikan penghalang untuk berkarya dan berbagi pengetahuan. Dan kata-kata
kedua yang saya juga ingat ialah, jangan pernah takut tersaingi ketika kita berbagi
ilmu, yang selalu di contohkan oleh Handri satriago yaitu, Guru silat hanya
memberikan 9 dari 10 jurusnya agar muridnya bisa dikalahkan jika melawan
gurunya, namun dijaman sekarang, ketika guru mengajarkan 9 dari 10 jurusnya muridpun akan mampu
membuat jurus sampai 15 jika hanya ingin mengungguli gurunya, dengan mudahnya
mencari ilmu pengetahuan di era digital ini, seseorang bisa sangat cepat mempelajari
hal baru jika ia bersungguh-sungguh. Artinya sudah sepatutnya kita terus mebagi
ilmu yang bermanfaat dan ilmu kita pun akan bertambah tanpa mengurangi dan
menyimpan sendiri ilmu yang kita punyai hanya karena takut akan tersaingi,
karena sebaik-baik orang sukses ketika dia bisa menghasilkan penerus yang
sukses pula
No comments:
Post a Comment