Himmapas kepanjangan dari Himpunan Mahasiswa Pamekasan UNESA, yaitu sebuah wadah perkumpulan kami dari lulusan sekolah-sekolah di Pamekasan yang berkuliah di UNESA. Waktu sekolah biasa ada ormada-ormada yang memberikan info tentang penerimaan mahasiswa baru di kampusnya nah Cuma pas di masa sekolah saya dulu, himmapas ini tidak bisa masuk, karena permintaan dari mas afri dulu senior saya di MTS dan MAN dan sekarang juga di UNESA kepada mas alif selaku ketua HIMMMAPAS agar hanay dirinya dan beberapa alumni MAN yang akan datang langsung ke MAN. Mas afri sendiri menamakan perkumpulan alumninya ini Mrac dimana berisikan anggota alumni MAN yang berkuliah di UNESA dan mas afri pernah saya jadikan pembicara dalam Pelatihan Audit semasa saya aktif di MPM di periode kedua. Hal yang membuat mudah dalam proses permintaan tadi adalah Mas afri juga teman kos dari mas alif, jadi mudah saja mas afri mengintervensinya apalagi mas afri lebih senior.
Beriringnya waktu mungkin saya terinfluens dari
alumni-alumni sehingga unesa menjadi salah satu tujuan kuliah saya selain UM
dan UIN malang. Saya sudah berhasil masuk di UNESA dengan segala perjuangannya,
jadi awalnya saya tidak tau apa HIMMAPAS karena alumni juga tidak menamakan
dirinya HIMMAPAS, saya tahu karena teman sekolah saya di MTS dulu yang hanya
beda desa dengan saya memberikan kabar kalau akan ada pertemuan anak-anak yang
berasal dari Pamekasan, dia tahu karena ketua HIMMAPAS saat itu adalah kakak
kelasnya waktu di SMA nya dia, sekolah teman saya ini bisa dibilang favorit
dimasanya di kota saya. Saat mendengar info itu saya udah mulai skeptis nih
jangan-jangan hanya dari lulusan sekolah dia yang boleh hadir, saya tanya tuh
kedia dan katanya gapapa hadir. Berbekal informasi itu dan rasa penasaran saya
beranikan diri untuk hadir dan ternyata infonya memang untuk semua
alumni-alumni yang berada di Pamekasan. Saya saat pertama hadir memang agak
minder karena tidak banyak yang saya kenal dan alumni sekolah saya bisa
dibilang tidak ada, sebagian yang saya kenal malah belum hadir saat itu
Kegiatan besar HIMMAPAS yaitu briefing atau
Ekspo kampus kegiatan yang mempromosikan kampus kita ke sekolah-sekolah,
padahal kita tidak didanai, disuruh atau didukung dalam bentuk apapun oleh
pihak kampus sendiri. Saya juga sharing dengan teman-teman Organisasi
Mahasiswa Daerah (ormada) dari daerah lain setelah saya punya banyak kenalan
dari berbagai organisasi yang saya ikuti. Ternyata juga mempunyai kondisi yang
sama, saya juga heran sekadar pamflet, browsur atau sejenisnya dari kampus
tidak ada, walaupun memang tidak semua kampus negeri mencetak itu dan biasanya
kami berinisiatif sendiri membuatnya, mulai dari desain, informasi program studi,
dan akreditasinya kami mengumpulkan sendiri semuanya. Alhamdulilah mudah
terkumpul karena anggota kami menyebar di semua fakultas dan jurusan.
Suatu ketika sudah saatnya pemilihan pengurus baru dengan
metode pemilihan langsung oleh anggota yang hadir pada saat pemilihan, Bagiku pribadi
tidak ada niatan untuk menjadi ketua umum saat itu. Suatu ketika Di lorong
jurusan tidak sengaja saya bertemu kaka tingkat yang menjadi pengurus dia mbak
elly kebetulan kami satu fakultas, dia mengajak mengobrol tentang HIMMAPAS, dan
kata yang saya ingat waktu itu ialah, bahwa HIMMAPAS butuh pemimpin, sejak saat
itu saya sudah merasa bahwa saya akan dicalonkan untuk jadi ketua, saat itupun
saya blm punya niatan mencalonkan diri walaupun ada pesan tersirat dari senior
yang ketemu waktu itu. Menurut perkiraaan saya pengurus saat itu sudah berembuk
untuk menentukan siapa pengurus selanjutnya, dan hal semacam itu sudah lazim
bagi organisasi manapun, apalagi HIMMAPAS yang berjalan dengan kekeluargaan
Sebelum Pemilihan saya sudah memantapkan diri untuk
mencalonkan sebagai ketua Himmpas. Bagaimanapun jangan setengah-setengah jika
ingin jadi pemimpin, apalagi dengan dorongan dan semangat dari senior, diri
saya sendiri juga berpikir kapan lagi saya bisa menjadi pemimpin dan belajar
bagaimana mengelola sebuah organisasi. Dalam hidup ini setidaknya kita pernah
memimpin, memimpin diri sendiri dengan cara mengendalikan ego diri sendiri,
memimpin diri sendir dalam membuat sebuah keputusan, jangan sampai gampang
dipengaruhi dan cepat berubah pikiran karena bimbang, Bimbang menunjukkan bahwa
kita tidak bisa memimpin diri sendiri. Saat itu ada 4 calon yaitu saya, Tama,
firhan, dan Aldi. Saya dan Firhan memperoleh suara yang sama, namun akhirnya
suara dari mas alif diberikan kepada saya. Sehingga saya memperoleh suara yang
terbanyak. Tama, dan firhan juga ditetapkan sebagai wakil saya, sebagai wakil
satu dan wakil dua
Suatu ketika sebelum pemilihan, saya diskusi
dengan mas alif ketua HIMMAPAS periode sebelumnya mengemukakan bahwa periode
pertamanya sebagai ketua berjalan tidak mulus, mas alif adalah satu-satunya
yang menjadi ketua HIMMAPAS selama 2 periode, saat mas alif semester dua mas
terpilih menjadi ketua, saat itu banyak anggota yang kemudian tidak aktif
terutama mereka yang lebih senior lebih mas alif dalam hal semester. Perasaan
bahwa senior tidak ingin diperintah oleh junior pasti ada, mas alif yang masih
melekat status mabanya, kesulitan mengontrol anggota yang jauh lebih senior,
sehingga ada kesulitan dalam setiap kegiatan. Hal itulah yang menjadi latar
belakang kenapa mas alif lebih meilih saya daripada firhan
Geografis pamekasan itu memanjang antara selatan dan
utara, dan ada kejomplangan ekonomi, selatan adalah pusat kotanya dengan letak
sekolah tujuan yang berdekatan dan daerah utara yang lebih terpencil dan jalan
akses masih banyak yang rusak serta kontur wilayah perbukitan menyulitkan untuk
dilalui untuk menuju sekolah-sekolah. Akses jalan nasional melewati pantai
selatan madura sehingga perekonomian lebih banyak bergerak di daerah selatan.
Teman sama rian membuat candaan kalau akan membuat organisasi tandingan khusus
daerah utara, karena dulu teman-teman yang dikota tidak mau ke sekolah-sekolah
di daerah utara yang pelosok padahal sekolah negeri. Pada saat Saya Menjadi
Ketua Umum saat itu saya putuskan kalau mau mengabdi untuk berbagi informasi
dan pengalaman jangan setengah-setengah, karena yang dipelosok lebih
membutuhksn info ini daripada dikota yang mudah akses informasi, yang paling penting
tidak hanya itu saja, tapi bagaimana kita bisa memotivasi teman-teman di utara
ini untuk terus semangat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, bukan
rahasia umum lagi jika di pedesaan berkembang stigma bahwa pendidikan cukup
sampai SMA saja lalu nikah apalagi kalau perempuan. Mencari ilmu tidak selelsai
hanya SMA, dalam agama pun mencari ilmu itu seumur hidup.
Dalam waktu yang berbeda,
pengurus-pengurus HIMMAPAS melihat sebuah kekurangan yang harus diperbaiki
dalam sistem di HIMMAPAS, suatu hal yang saya dukung setelah, miskomunikasi dan
silang pendapat antara saya dan Tama membuat sebuah format baru dalm proses
pemilihan ketua yang baru, yaitu dengan mengusung calon ketua dan wakil ketua
secara bersamaan, tidak terpisah saat saya terpilih dan menjadikan yang
memperoleh suara rendah menjadi wakil. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir
perbedaan pendapat, karena suda satu paket sejak dalam proses pemilihan
HIMMAPAS juga pernah mengadakan farewell party,
sebagai kegiatan liburan dan serah terima jabatan saat saya lengser dan
digantikan oleh iqbal. Tempat pada awalnya ada 2 opsi yaitu pacet dan batu,
akhirnya karena batu akses ke tempat wisata gampang, disepakati bahwasanya Batu
menjadi lokasi menyewa villa untuk kegiatan kita. Kami berangkat sabtu pagi dan
menikmati hiburan paralayang di sore harinya, malam acara intinya kita
terlaksana dengan lancar, sehabis itu kita berenang di kolam yang teresdia dan
di akhiri dengan makan bersama. Salah satu kegiatan pertama Himmapas yang
berada di luar Madura pada khusunya dan diluar Surabaya pada umumnya
Program besar Himmapas selanjutnya adalah seminar
pendidikan dengan target siswa-siswa sekolah, yang dikemas dengan ekspo kampus
dengan mengundang ormada-ormada asal pamekasan lainnya yang berada dikampus
lainnya guna menarik minat. Pemateri kami konsep dengan orang-orang pamekasan
yang sukses, mas afri menjadi pemateri yang paling banyak mendapat sambutan
dengan materi motivasinya, saya dan Tama juga mengundang dosen kita yang asli
orang Pamekasan walaupun sudah menetap di Sidoarjo, yaitu pak hendri, sebagai
penghormatan karena kami meinjam aula perpustakaan umum pamekasan, kami juga
turut mengundang pimpinan perpustakaan, Hiburan diisi oleh anggota kami yang
berada di jurusan seni, tari dan musik. Jadilah seminar yang semuanya asli dari
kami sendiri dan putra daerah Pamekasan
No comments:
Post a Comment