NEGARA
MADURA
Isu Pembentukan Provinsi Madura yang sering kali muncul dan tidak menemui titik nemu. Merupakan isu yang diangkat demi kepentingan politik atau memang hanya sebatas pengalihan isu, karena hal ini bahkan sudah pernah ada sejak era presiden soeharto. Sementara Madura sendiri bahkan pernah menjadi sebuah negara, namun negara Madura terbentuknya atas rekaysa Van Der Plas yang saat itu menjadi Gubernur perwakilan dari Belanda di jawa timur, Wilayah negara Madura meliputi Pulau Madura dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
Pada 16 Januari 1948. Raden Soerjowinoto atau Tjakraningrat mengumpulkan para pemimpin dari kabupaten Madura, yaitu Sampang, Pamekasan dan Sumenep sementara dirinya sendiri adalah bupati Bangkalan. Perkumpulan itu menghasilkan resolusi yang memutuskan hubungan Madura yang akan menjadi Republik Madura sebagai negara merdeka dari negara Indonesia dan meminta Tjakraningrat untuk menjadi Wali negara, Tindak lanjut dari resolusi ini pada 23 Januari 1948 diselengarakan refrendum di 2000 desa di Madura. Hasilnya 90,82% dari total 305.546 pemberi suara mendukung pembentukan negara madura sebagai negara merdeka dari Negara republik Indonesia. Namun ada Manipulasi dalam proses tersebut yaitu Belanda menangkapi serta menahan orang yang tidak disukainya. Tepat pada 20 Februari 1948 Pemerintah Belanda mengakui berdirinya negara Madura dan mengangkat Tjakraningrat sebagai wali negara
Menurut Muryadi, Dosen sejarah
Universitas Airlangga, kesediaan Tjakraningrat sebagai wali negara Madura dapat
dijelaskan dalam hubungan antara penguasa Madura dan Jawa kala itu. Pada zaman
kerajaan, Madura selalu berada dibawah kerajaan-kerajaan besar di jawa,
terutama mataram, ketika berkonflik dengan penguasa jawa. Pemimpin Madura
meminta bantuan belanda “ketakutan terhadap domininasi jawa ini rupanya menjadi
beban sejarah yang terus teringat oleh para pemimpin lokal madura”. Sementara
dalam tesisnya. Belanda menjadikan Madura seabagi negara guna menjadi pelindung
di daerah timur serta untuk mengurangi dan melemahkan wilayah Republik Indonesia
Negara Madura setelah berdiri banyak
mendapat tekanan mulai dari republik Indonesia dan rakyat Madura sendiri.
Sementara kegalauan dari dalam daerah Madura sendiri juga datang dari kurangnya
sumber dana untuk mengelola pemerintahan negara Madura sendiri yang membutuhkan
dana besar, sedangkan Madura tidak punya sumber pemasukan. Muncul pergerakan
yang bernama Gerakan Perjuangan Madura yang berpusat di Pamekasan namun
memiliki cabang di sejumlah daerah seperti Surakarta, Madiun, Nganjuk, Kediri,
Blitar, Turen, Jombang, Babat dan Tuban. Selain itu terdapat juga Panitia
Perjuangan Madura yang didirikan pada 26 Februari 1948 namun anggotanya berada
diluar Madura
Demo yang dilakukan di depan DPR
Negara Madura kala itu untuk memaksa Tjakraningrat untuk turun namun karena
sakit yang menemuinya adalah wakil wali negara yaitu Zainal fatah. Demo ini
menghasilkan keputusan untuk membubarkan dewan negara dan Negara Madura pada 15
Februari 1950 , dibentuklah panitia pelaksana resoluisi DPR Madura. Kemudian
pada tanggal 19 maret 1950 Gubernur jawa timur mengangkat R. Soenarto
Hadiwidjojo sebagai residen Madura dan terbit surat keputusan Presiden RIS
Soekarno yang isinya menetapkan Madura sebagai keresidenan dari Republik
Indonesia
Bendera Negara Madura
Sumber
Utama : Sidogiri Media Edisi146
No comments:
Post a Comment