Thursday, September 17, 2020

MEMUNCULKAN IDE

 MEMUNCULKAN IDE

            Tentang sebuah ide bagaimana ide itu bisa muncul ataukah bisa dimunculkan?, menurut guru saya kala itu bercerita saat mengajar di kelas. Suatu ketika ada kepala sekolah yang menemui beliau bersama seseorang yang ingin mengetahui tentang ide-ide inovatif guru saya, lalu beliau mengatakan “ pak ide itu mahal karena tidak semua orang bisa mendapat ide dan ide tidak bisa didatangkan ” suatu hal yang masuk akal pikir saya sekarang. Saya sendiri mendapatkan ide kadang kala saat di kamar mandi kadang juga saat sholat entah ini baik atau buruk yang kadang mengurangi kekhusukan saat sholat, kadang pula saat sebelum tidur karena biasanya kita secara tidak sengaja terpikirkan apa yang ingin kita lakukan di hari itu, namun belum terlaksana. Hal itu merupakan sebuah proses bagaimana saya mendapatkan ide dikala sendirian.

Terdapat hal lain yang saya lakukan jika sedang stuck atau writersblock dalam mendapatkan ide-ide baru. Pertama yaitu menambah wawasan seperti membaca buku, setelah membaca tentunya kita mendapat ilmu baru dan dari sana ide-ide muncul ketika ilmu baru yang kita dapatkan dipadukan dengan pemahaman yang kita miliki sebelumnya. Saya pun punya cara lain menambah wawasan yaitu dengan menonton film, perbedaannya dengan membaca buku yaitu, menonton film menambah wawasan secara visual yang membuat kita lebih tertarik, maka dari itu Film yang berasal dari sebuah Buku yang di filmkan pasti akan mendapatkan penonton yang banyak, tentunya orang yang  sudah membaca buku tersebut tertarik dengan alur cerita yang sudah di visualisasikan. Hal terakhir untuk menambah wawasan yang saya lakukan adalah bermain media sosial dengan cara bijak dan benar, yaitu fokus pada sesuatu yang memberikan suatu pengetahuan baru pada kita, tidak perlu ikut menyelam dalam sebuah debat tanpa ujung di sosial media, bahkan kita sudah tidak perlu lagi melihat tayangan khusus sebuah berita dan apa yang sedang terjadi, karena sekarang semuanya sudah tersedia di sosial media

Cara Kedua, mencari ide bisa juga didapatkan tatkala kita sedang berbincang dengan seseorang, diskusi dan semacamnya yang menimbulkan respon balik dari seseorang, hal yang sering saya lakukan saat ada rapat di organisasi, karena saya sangat senang berorganisasi hingga banyaknya organisasi yang saya ikuti secara bersamaan. Suatu ketika Saya pernah mengikuti sebuah seminar dimana saat itu kita dibiasakan untuk banyak-banyak berinterkasi dengan orang lain, praktik dalam seminar ini yaitu kita dihadapkan pada orang lain, tidak berpengaruh orang tersebut kita kenal atau tidak. Lalu kita di instruksikan untuk menyampaikan permasalahan yang kita hadapi, selanjutnya orang yang berada di hadapan di suruh untuk memberikan solusi bagaimana penyelesaian permasalahan kita, praktik ini dilakukan juga secara bergantian. Kita tidak perlu menyanggah solusi yang diberikan oleh lawan bicara kita terlepas solusi tersebut tepat atau kurang tepat, karena dari penyampaian lawan bicara kita, kita sudah mendapat suatu pandangan dari sisi lain dari permasalahan kita, karena setiap orang punya cara berpikir dan cara mengatasi masalah dengan caranya sendiri. Nah dari solusi yang diberikan oleh lawan bicara kita, pada akhirnya kitalah yang harus menemukan solusi tersebut dengan mensingkronkan solusi yang dia berikan dan solusi yang kita sudah pikirkan sebelumnya, karena setiap kita menghadapi permasalahan secara tidak sadar kita juga menemukan solusi dari masalah kita sendiri namun bingung cara mengeksekusinya, dengan mendapat suatu pandangan dan pemikiran berbeda diharapkan kita mampu mengolah apa yang kita dapatkan

Cara ketiga adalah, dengan pergi keluar, entah itu sekadar pergi keluar rumah untuk menenangkan pikiran atau pergi ke tempat-tempat menyenangkan seperti pantai, gunung, dan tempat yang membuat kita gembira. Saya pernah membaca buku, diceritakan bahwa terdapat sebuah pemasangan jaringan telekomunikasi di sebuah gedung perkantoran, pemilik perkantoran tersebut memberikan waktu tiga jam untuk menuntaskan semua pemasangan jaringan telekomunikasi tersebut, namun sang mandor proyek tersebut menyatakan tidak mampu melakukan hal mustahil tersebut. Kemudian pemilik perkantoran mengajak sejenak mandor tersebut untuk mengobrol dan minum kopi sejenak, terrnyata cara tersebut membuat isi kepala mandor tadi yang penuh dengan pikiran berat tentang target yang berat, berubah menjadi ringan dan termotivasi serta menemukan cara ekfetif untuk instalasi seluruh jaringan telekomunikasi tersebut. Itulah mengapat kita kadang butuh suasana tenang, dengan menenangkan otak kita yang bekerja terlalu keras. Saya pribadi ketika sedang banyak pikiran memaksakan untuk menulis sesuatu pada akhirnya tidak ada yang dihasilkan oleh saya, memacu otak untuk berfikir malah membuat kita semakin tertekan dan akhirnya memakan waktu yang lebih lama untuk mengistirahatkan otak. Seperti teori dalam kesehatan olahraga menurut teman saya yang jurusan ilmu keolahragaan, bahwa istirahat cukup merupakan latihan terbaik bagi tubuh.

Kebanyakan Ide hilang sebelum kita sempat mencatatnya disebuah kertas, karena kita lupa, lalai, dan menyepelekan bahwa kita akan mengingat ide itu sampai saat kita siap untuk menuliskan ide tersebut. Kebiasaan menunda mencatat sebuah ide adalah salah satu kesalahan terbesar dalam memunculkan ide. Kita menganggap kita tidak akan lupa, padahal kita adalah makhluk pelupa, dengan susah payah ide kita dapatkan namun begitu mudah menguap begitu saja. Solusi terbaik adalah saat ide liar melintas di kapala kita, saat itu juga segera catat ide tersebut, apalagi dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari gadget, segera catat ide tersebut di handphone kita. Saya sendiri ketika saya mendapat ide saat dijalan, saya menepi untuk sekadar mencatat ide tersebut, karena saya tahu ribuan ide saya hilang karena telat dicatat

Jadi, Kesimpulannya adalah IDE bisa di munculkan !


No comments:

Post a Comment