Organisasi yang pada dasarnya hanya cukup mendaftar untuk menjadi anggotanya namun bukan untuk menjadi pengurusnya, dan awalnya saya hanya nitip daftar saja pada teman saya yaitu bukos selain ada juga teman sekelas yang terlebih dahulu mendaftar seperti mbakbro dan butet. Awal-awal saya sering menghadiri acara kopma ini, sampai ikut kegiatannya, sangat sering sekali kopma mengadakan kegiatan dan saya sering kali ikut jadi panitianya, hampir tiap bulan bahkan kadang dua kali selama sebulan, dan hari minggu pun kita kadang ada kegiatan yang tempatnya tidak melulu di dalam kampus, biasanya di taman kota,
Tahun kedua saya di kampus dan memasuki semester tiga.
Saya mengikuti pendidikan menengah
(DikMen) dan Pendidikan lanjutan (DikJud). Saya menjadi busyman dengan aktif
diberbagai organisasi dan menjadi pengurus hampir di 4 organisasi sekaligus
secara bersamaan waktu itu. Disaat dikjud itulah, saya sedang menjabat ketua HIMMAPAS,
dan saya dihubungi senior untuk segera menghandle acara utama HIMMAPAS, dan
saya harus segera pulang ke Pamekasan untuk mengikuti persiapan briefing,
sampai dimarahi ketua HIMMAPAS Periode sebelumnya yang mengingatkan posisi saya
di himmapas sebagai ketua umum harus turun langsung untuk mengkordinasi para
anggota, dilain sisi saya ingin mengikuti kegiatan ini sampai selesai dan ingin
menjadi pengurus, akhirnya saya putuskan utnuk izin langsung ke ketua umum saat
itu yaitu mas andi, dan meminta keringanan untuk kelolosan pelatihan dengan
tugas tambahan dilain waktu. Materi terakhir yang saya ikuti saat malam minggu dan
baru selesai saat tengah malam. Saya izin lalu segera membereskan barang bawaan
dan kembali ke rumah om saya dimana saya tinggal selama kuliah. Saat saya
dikejar waktu malah ada masalah pada motor saya, rantai motorn los karena
terlalu kendor. Disaat ingin menggeber motor secepat kilat malah terjadi hal
seperti ini, terpaksa saya pelankan motor agar tidak bermalsah lagi. Setidaknya
sampai tujuan tanpa ada gangguan lagi agar waktu tidak banyak terbuang dan
segera bisa ke terminal naik bis jurusan Pamekasan. Saya menghubungi wakil
ketua umum Himmapas agar bisa menjemput saya yaitu Tama di terminal. Saya
manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk tidur di bis, karena sejak kemarin meang
penuh dengan kegiatan masih sempat tidur di bis dan bisa langsung mengikuti
rapat di alun-alun kota. Sesampainya di pamekasan saya sudah di tunggu Tama
yang datang dengan cepat-cepat karena saya gupuhi.
Posisi yang pernah saya jabat dalam kopma yaitu tergabung
dalam FKA, dan sebenarnya saya ingin masuk pengurus ternyata memang tidak mudah
untuk kesana dan saya pahami juga bahwa butuh kompetensi dan waktu banyak yang
harus kita luangkan di organisasi ini Karena kopma berjalan dengan
profesionalisme yang sudah punya badan hukum. Pada dasarnya memang kita harus
meluangkan waktu yang cukup untuk organisasi dimana kita menjabat, saya sendiri
sadar akal hal tersebut. Saya berusaha semaksimal mungkin membagi waktu sesuai
porsi posisi saya di organisasi. Karena bagi saya saat itu butuh banyak
pengalaman di berbagai bentuk Organisasi namun tidak lupa harus memberikan
sumbangsih yang bagus dalam setiap organisasi, baik itu dari segi pemikiran dan
lain hal. Saya berada di divisi Forum Pendidikan dan Teknologi (FORDATEK),
staff saya ada fatah yang saya ingat untuk di teknologi dan nurul di bidang
pendidikan, saya juga merasa malu sebagai ketua divisi melihat keuletan staff
saya yang semangat dalam mengadakan kegiatan dan saya jarang hadir sebagai
penanggung jawab kegiatan divisi. Dari Hal ini saya belajar satu hal tentang
menjaga komunikasi dengan rekan kita dalam satu divisi, perhatian dan
pengertian terhadap sesama teman yang ingin berproses menjadi pribadi yang
lebih baik kedepannya.
Banyak teman dari Himmapas yang juga berada seperti mas
resha di pengurus, rian yang muncul saat raker, zulfan juga yang tiba-tiba jadi
anggota, fathor yang ikut diksar dan sesekali ikut kepanitiaan, ada ichang
juga. Raker pertama itulah saya bertemu dengan winda teman jurusan, dekat
karena dukungan teman seperti baron dan akrom, selain juga datang dari silvi
yang tujuannya agar pacarnya tidak dekat lagi dengannya. KOPMA juga memberikan
banyak pengalaman bagi saya pribadi, saat ada kerja sama dengan KOPMA UNAIR
saya banyak punya wawasan lain tentang pandangan tentang mahasiswa kampus lain
seperti budaya kampus dan terkekangnya para aktivis disana dengan jadwal padat
seakan tidak diberikan ruang gerak kepada para aktivis untuk sekadar
menyuarakan perbedaan pandangan. KOPMA juga punya relasi dan wadah antara KOPMA
serta dukungan dari dinas koperasi dan kementerian, undangan seminar mungkin
bisa tiap bulan datang
Suatu ketika sebelum saya menjadi pengurus FKA di KOPMA,
saya sedang wifian di kampus bersama Tama malam itu, lalu mendapat kabar dari
grup chat KOPMA bahwa akan ada kegiatan ke Bromo, saya yang mengira bahwa
kegiatan itu akan dilaksanakan besok malam tanggal 10 seperti yang tertera,
ternyata saya salah mengira bahwa yang dimaksud oleh yang bersangkutan adalah
malam ini, dan tanggal 10 yg dimaksud adalah 3 jam yang akan datang diharapkan
sudah berada di bromo, sedangkan sekarang dihitung estimasi dalam perjalanan. Karena
jam saat itu menunjukkan jam 9 saya langsung pergi ke kopma untuk
mengkonfirmasinya, dan benar saja semua yang akan ikut sudah siap, dan saya
minta waktu sebentar untuk kembali sekadar mengambil jaket, saya yang menyuruh
Tama untuk mengambil jaket juga malah hanya mengenakan kemeja, apa dia tidak tahu
dinginnya Bromo saat malam pikir saya. Kami berangkat dengan target bisa
menikmati sunrise di Bromo. Jalanan menanjak memaksa kami berhenti untuk
sekadar mendinginkan mesin apalagi yang menggunakan motor matic, rem yang panas
sampai tidak bisa berfungsi normal lagi. Sementara Tama yang saat itu hanya
memakai kemeja, menggigil kedinginan, hal yang lucu pikir saya. Akhirnya mbak
rosi kala itu yang membawa jaket dua meminjamkan jaketnya kepada Tama. Hawa
dikala subuh bisa hanya belasan derajat celsius, menyentuh air serasa tangan
langsung membeku. Untungnya Bromo yang merupakan destinasi wisata Internasional
sudah mulai ramai dengan pedagang. Pedagang pentol dan wedang jahe hangat sudah
berseliweran sejak tadi, sedikit menghangatkan tubuh. Walaupun tidak sampai di
Sunrise point, kami sudah bersyukur pendangan darimanapun sudah tampak indah.
Perjalanan berlanjut melewati lautan pasir menuju kawah Bromo. Sudah lama saya
tidak ke Bromo tangga yang saya kira akan mudah dilewati satu persatu, memaksa
saya harus istirahat berkali-kali dan nyeri llutut saat turun. Selesai
foto-foto kami segera bergesas dan pulang, kami sempat istirahat di masjid
lereng gunung bromo dan kata teman cewek yang saat itu tidak tidur seperti
saya, kami cowok-cowok tidak bangun saat ada warga sekitar sholat berjemaah, ya karena saya sendiri
hampir 24 jam tidak tidur. Perjalanan pulang terasa cepat dari saat berangkat,
Alhamdulilah kami samapi dengan formasi lengkap
KOPMA bagi saya merupakan organisasi dengan kekeluargaan
yang erat, kepedulian terjadap teman sejawat lain bisa dibilang tinggi, bagi
saya kekeluargaan dalam organisasi bisa diukur dengan seberapa peduli kita
terhadap kesulitan orang lain terlepas dari permasalahan organisasi dan yang
kedua adalah keeratan Alumni, sampai sekarang pun kami masih menjalin hubungan
erat dengan alumni – alumni yang lain.
No comments:
Post a Comment