Friday, September 4, 2020

KOPMA UNESA

 

Organisasi yang pada dasarnya hanya cukup mendaftar untuk menjadi anggotanya namun bukan untuk menjadi pengurusnya, dan awalnya saya hanya nitip daftar saja pada teman saya yaitu bukos selain ada juga teman sekelas yang terlebih dahulu mendaftar seperti mbakbro dan butet. Awal-awal saya sering menghadiri acara kopma ini, sampai ikut kegiatannya, sangat sering sekali kopma mengadakan kegiatan dan saya sering kali ikut jadi panitianya, hampir tiap bulan bahkan kadang dua kali selama sebulan, dan hari minggu pun kita kadang ada kegiatan yang tempatnya tidak melulu di dalam kampus, biasanya di taman kota,

Tahun kedua saya di kampus dan memasuki semester tiga. Saya mengikuti  pendidikan menengah (DikMen) dan Pendidikan lanjutan (DikJud). Saya menjadi busyman dengan aktif diberbagai organisasi dan menjadi pengurus hampir di 4 organisasi sekaligus secara bersamaan waktu itu. Disaat dikjud itulah, saya sedang menjabat ketua HIMMAPAS, dan saya dihubungi senior untuk segera menghandle acara utama HIMMAPAS, dan saya harus segera pulang ke Pamekasan untuk mengikuti persiapan briefing, sampai dimarahi ketua HIMMAPAS Periode sebelumnya yang mengingatkan posisi saya di himmapas sebagai ketua umum harus turun langsung untuk mengkordinasi para anggota, dilain sisi saya ingin mengikuti kegiatan ini sampai selesai dan ingin menjadi pengurus, akhirnya saya putuskan utnuk izin langsung ke ketua umum saat itu yaitu mas andi, dan meminta keringanan untuk kelolosan pelatihan dengan tugas tambahan dilain waktu. Materi terakhir yang saya ikuti saat malam minggu dan baru selesai saat tengah malam. Saya izin lalu segera membereskan barang bawaan dan kembali ke rumah om saya dimana saya tinggal selama kuliah. Saat saya dikejar waktu malah ada masalah pada motor saya, rantai motorn los karena terlalu kendor. Disaat ingin menggeber motor secepat kilat malah terjadi hal seperti ini, terpaksa saya pelankan motor agar tidak bermalsah lagi. Setidaknya sampai tujuan tanpa ada gangguan lagi agar waktu tidak banyak terbuang dan segera bisa ke terminal naik bis jurusan Pamekasan. Saya menghubungi wakil ketua umum Himmapas agar bisa menjemput saya yaitu Tama di terminal. Saya manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk tidur di bis, karena sejak kemarin meang penuh dengan kegiatan masih sempat tidur di bis dan bisa langsung mengikuti rapat di alun-alun kota. Sesampainya di pamekasan saya sudah di tunggu Tama yang datang dengan cepat-cepat karena saya gupuhi.

Posisi yang pernah saya jabat dalam kopma yaitu tergabung dalam FKA, dan sebenarnya saya ingin masuk pengurus ternyata memang tidak mudah untuk kesana dan saya pahami juga bahwa butuh kompetensi dan waktu banyak yang harus kita luangkan di organisasi ini Karena kopma berjalan dengan profesionalisme yang sudah punya badan hukum. Pada dasarnya memang kita harus meluangkan waktu yang cukup untuk organisasi dimana kita menjabat, saya sendiri sadar akal hal tersebut. Saya berusaha semaksimal mungkin membagi waktu sesuai porsi posisi saya di organisasi. Karena bagi saya saat itu butuh banyak pengalaman di berbagai bentuk Organisasi namun tidak lupa harus memberikan sumbangsih yang bagus dalam setiap organisasi, baik itu dari segi pemikiran dan lain hal. Saya berada di divisi Forum Pendidikan dan Teknologi (FORDATEK), staff saya ada fatah yang saya ingat untuk di teknologi dan nurul di bidang pendidikan, saya juga merasa malu sebagai ketua divisi melihat keuletan staff saya yang semangat dalam mengadakan kegiatan dan saya jarang hadir sebagai penanggung jawab kegiatan divisi. Dari Hal ini saya belajar satu hal tentang menjaga komunikasi dengan rekan kita dalam satu divisi, perhatian dan pengertian terhadap sesama teman yang ingin berproses menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

Banyak teman dari Himmapas yang juga berada seperti mas resha di pengurus, rian yang muncul saat raker, zulfan juga yang tiba-tiba jadi anggota, fathor yang ikut diksar dan sesekali ikut kepanitiaan, ada ichang juga. Raker pertama itulah saya bertemu dengan winda teman jurusan, dekat karena dukungan teman seperti baron dan akrom, selain juga datang dari silvi yang tujuannya agar pacarnya tidak dekat lagi dengannya. KOPMA juga memberikan banyak pengalaman bagi saya pribadi, saat ada kerja sama dengan KOPMA UNAIR saya banyak punya wawasan lain tentang pandangan tentang mahasiswa kampus lain seperti budaya kampus dan terkekangnya para aktivis disana dengan jadwal padat seakan tidak diberikan ruang gerak kepada para aktivis untuk sekadar menyuarakan perbedaan pandangan. KOPMA juga punya relasi dan wadah antara KOPMA serta dukungan dari dinas koperasi dan kementerian, undangan seminar mungkin bisa tiap bulan datang

Suatu ketika sebelum saya menjadi pengurus FKA di KOPMA, saya sedang wifian di kampus bersama Tama malam itu, lalu mendapat kabar dari grup chat KOPMA bahwa akan ada kegiatan ke Bromo, saya yang mengira bahwa kegiatan itu akan dilaksanakan besok malam tanggal 10 seperti yang tertera, ternyata saya salah mengira bahwa yang dimaksud oleh yang bersangkutan adalah malam ini, dan tanggal 10 yg dimaksud adalah 3 jam yang akan datang diharapkan sudah berada di bromo, sedangkan sekarang dihitung estimasi dalam perjalanan. Karena jam saat itu menunjukkan jam 9 saya langsung pergi ke kopma untuk mengkonfirmasinya, dan benar saja semua yang akan ikut sudah siap, dan saya minta waktu sebentar untuk kembali sekadar mengambil jaket, saya yang menyuruh Tama untuk mengambil jaket juga malah hanya mengenakan kemeja, apa dia tidak tahu dinginnya Bromo saat malam pikir saya. Kami berangkat dengan target bisa menikmati sunrise di Bromo. Jalanan menanjak memaksa kami berhenti untuk sekadar mendinginkan mesin apalagi yang menggunakan motor matic, rem yang panas sampai tidak bisa berfungsi normal lagi. Sementara Tama yang saat itu hanya memakai kemeja, menggigil kedinginan, hal yang lucu pikir saya. Akhirnya mbak rosi kala itu yang membawa jaket dua meminjamkan jaketnya kepada Tama. Hawa dikala subuh bisa hanya belasan derajat celsius, menyentuh air serasa tangan langsung membeku. Untungnya Bromo yang merupakan destinasi wisata Internasional sudah mulai ramai dengan pedagang. Pedagang pentol dan wedang jahe hangat sudah berseliweran sejak tadi, sedikit menghangatkan tubuh. Walaupun tidak sampai di Sunrise point, kami sudah bersyukur pendangan darimanapun sudah tampak indah. Perjalanan berlanjut melewati lautan pasir menuju kawah Bromo. Sudah lama saya tidak ke Bromo tangga yang saya kira akan mudah dilewati satu persatu, memaksa saya harus istirahat berkali-kali dan nyeri llutut saat turun. Selesai foto-foto kami segera bergesas dan pulang, kami sempat istirahat di masjid lereng gunung bromo dan kata teman cewek yang saat itu tidak tidur seperti saya, kami cowok-cowok tidak bangun saat ada warga sekitar  sholat berjemaah, ya karena saya sendiri hampir 24 jam tidak tidur. Perjalanan pulang terasa cepat dari saat berangkat, Alhamdulilah kami samapi dengan formasi lengkap

KOPMA bagi saya merupakan organisasi dengan kekeluargaan yang erat, kepedulian terjadap teman sejawat lain bisa dibilang tinggi, bagi saya kekeluargaan dalam organisasi bisa diukur dengan seberapa peduli kita terhadap kesulitan orang lain terlepas dari permasalahan organisasi dan yang kedua adalah keeratan Alumni, sampai sekarang pun kami masih menjalin hubungan erat dengan alumni – alumni yang lain.

 

No comments:

Post a Comment