Buku ini berbeda dari buku-buku fiersa besari yang sudah beredar sebelumnya, seperti Garis Waktu yang menceritakan runtutan kesedihan-kesedihan Fiersa Besari, Konspirasi Alam Semesta dan Catatan Juang yang menceritakan sebuah kisah percintaan sampai tuntas, dan Arah Langkah yang menceritakan kisah nyatanya saat bertualang menyusuri penjuru negeri berlatar belakang patah hati akibat perselingkuhan, namun buku ini masih tentang percintaan kegalauan. Buku tidak hanya menceritakan satu kisah namun seperti kumpulan kisah-kisah percintaan dari mulai percintaan manusia biasa sampai percintaan seperti yang ada pada negeri dongeng, perbedaan alam antara manusia dan kahyangan, bahkan percintaan seseorang dengan boneka yang mempunyai jiwa dan berperawakan seperti manusia
Thursday, September 10, 2020
Resensi Buku 11:11 Fiersa Besari
Lagi-lagi buku ini tidak membawa kejutan berarti, dengan
penokohan yang hampir semuanya sama berjiwa sosial dan pecandu buku yang ada
pada karakter si cowok dalam setiap ceertitanya, menunjukkan bahwa fiersa
besari ingin menuliskan tentang keinginannya sendiri yang belum terwujud dengan
penambahan sedikit tentang kisah kehidupan pribadinya yang menyerempet ke alur
cerita. Tema yang lain masih tentang lingkungan sosial dan politik, Memperjuangkan
keadilan dalam penggambaran bahwa hukum di negeri ini masih runcing ke bawah,
pejabat dengan kasus besar bisa saja menyandang gelar tersangka dan terdakwa
namun di pengadilan semua bisa terjadi seperrti halnya suap pejabat sampai bisa
dinyatakan tidak bersalah ataupun yang melanggar hukum berat namun bisa ditawar
dan mendapatkan hukuman yang sangat ringan. Seperti yang pernah fiersa besari
bilang dalam salah satu video dikanal yotubenya bahwa dia selalu berusaha
mengangkat tema-tema yang sesuai dengan dirinya, semisal pencitraan dirinya
dalam sebuah novel namun dengan sosok yang lebih sempurna
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment